You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 RSUD Tarakan Adakan Seminar Memperingati World Thrombosis Day
.
photo Agung Supriyanto - Beritajakarta.id

RSUD Tarakan Adakan Seminar Memperingati World Thrombosis Day

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan menggelar seminar ilmiah bertajuk "Venous Thromboembolism Safety Zone: Diagnosis dan Tata Laksana di Pusat Kesehatan Primer dan Sekunder". Seminar tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati World Thrombosis Day.

Seminar diikuti 150 peserta perwakilan dari RSUD dan puskesmas

Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Direktur Pelayanan RSUD Tarakan, Jessy Widiastuti mengatakan, kegiatan ini sangat penting bagi tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan DKI Jakarta baik di RSUD Tipe B, C dan D, serta tenaga medis di setiap puskesmas.

"Seminar diikuti 150 peserta perwakilan dari RSUD dan puskesmas. Mereka harus memiliki pengetahuan yang baik terhadap masalah penyakit yang terjadi akibat terbentuknya gumpalan darah atau trombus dalam pembuluh darah," ujarnya, yang juga mejabat sebagai Wakil Direktur Umum dan Keuangan, di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10).

Layanan Informasi PPID di 28 Badan Publik Dinilai

Menurutnya, melalui seminar ilmiah ini, peserta akan memiliki bekal pengetahuan dan wawasan mengenai penyebab, penanganan, serta pencegahan yang harus dilakukan untuk kebaikan pasien.

"Kita ingin menjadi sistem jaringan yang kuat untuk menangani permasalahan kesehatan di Jakarta, terangnya.

Sementara itu salah seorang narasumber, Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik RSUD Tarakan, Griskalia Christine menambahkan, dari empat penyebab kematian di dunia, salah satu di antaranya adalah trombosis, dimana terjadi pembekuan darah yang bisa terjadi di pembuluh darah arteri atau pembuluh darah balik (vena).

"Ini kegiatan yang baik sekali, bagi tenaga kesehatan di tingkat primer dan sekunder seperti puskesmas dan RSUD. Kami menekankan pentingnya skrining, diagnosis dini, dan tata laksana yang edukatif untuk kasus tromboembolisme vena," ungkapnya.

Griska menjelaskan, jika puskesmas sudah bisa memberikan penanganan dengan baik, maka pasien tidak perlu sampai dirujuk ke RSUD atau rumah sakit lain.

"Penanganan cepat dan tepat sejak dini akan semakin memberikan kemudahan bagi pasien," tandasnya.

Untuk diketahui, tromboembolisme vena terdiri dari trombosis vena dalam dan emboli paru yang disebabkan oleh gangguan satu atau lebih dari tiga komponen yang disebut Trias Virchow yakni, gangguan aliran darah, gangguan komponen darah, dan gangguan pembuluh darah.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Tiga ASN Berprestasi Pemprov DKI Terima Penghargaan dari Gubernur

    access_time07-05-2025 remove_red_eye4120 personDessy Suciati
  2. Pemprov DKI-Kabupaten Karawang Perkuat Kerja Sama Pangan

    access_time06-05-2025 remove_red_eye1256 personDessy Suciati
  3. Jakarta Diproyeksikan Jadi Kota Tujuan Wisata Olahraga

    access_time04-05-2025 remove_red_eye1253 personFakhrizal Fakhri
  4. Dilantik Jadi Kadiskominfotik, Budi Awaluddin Naik Transjakarta ke Balai Kota

    access_time07-05-2025 remove_red_eye1184 personFolmer
  5. Rano Ajak PPSU dan Petugas Gulkarmat Nobar Film

    access_time08-05-2025 remove_red_eye1148 personBudhi Firmansyah Surapati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik